Buku Bersampul Kulit Manusia di Harvard University

Buku Bersampul Kulit Manusia di Harvard University

Sebuah buku milik Universitas Harvard, Amerika Serikat ternyata memiliki sampul yang terbuat dari kulit manusia. Para peneliti menyimpulkan bahwa sampul buku tersebut 99,9 persenya terbuat dari kulit manusia.

Buku yang berjudul 'Des destinees de l'ame' karya Arsene Houssaye itu telah ditempatkan pada perpustakaan Houghton sejak tahun 1930.Penulis Arsene Houssaye dikatakan telah memberikan buku itu kepada temannya, Dr Ludovic Bouland, pada pertengahan 1880-an.

Dr Bouland kemudian dikabarkan menyampul buku tersebut dengan kulit dari tubuh wanita pasien rumah sakit jiwa yang meninggal karena sebab alamiah, tidak ada yang mengklaim mayat tersebut sehingga dijadikan bahan penelitian.

"Data analisis, diambil ketika sampel sampul Des destinees de l'ame diteliti, hal tersebut menyimpulkan bahwa sangat tidak mungkin bahan tersebut terbuat dari selain kulit manusia".Bill Lane, direktur Harvard Mass Spectrometry dan Laboratorium Sumber Daya Proteomika,, mengatakan kepada Houghton Library Blog.


Praktek menyampul buku dengan kulit manusia - diistilahkan 'bibliopegy anthropodermic' - telah dilaporkan semenjak awal abad ke-16.

Sejumlah catatan abad ke-19 terdapat mayat penjahat yang dieksekusi dan disumbangkan untuk ilmu pengetahuan, kulit mereka kemudian diberikan kepada para penjilid buku.


Terdapat pada buku "Des destinees de l'ame" sebuah catatan yang ditulis oleh Dr Bouland, menyatakan "tidak ada ornamen yang telah tertera pada sampul buku," ini untuk mempertahankan keindahannya".

"Saya telah membuat sampul buku ini dari bagian dari kulit manusia yang diambil dari tubuh bagian belakang seorang wanita," tulisnya. "Sebuah buku tentang jiwa manusia berhak memiliki sampul dari kulit manusia."

Buku ini, sebut sebagai buku perenungan jiwa dan kehidupan setelah kematian, diyakini menjadi satu-satunya buku bersampul kulit manusia di Harvard.

Source: http://www.bbc.com/news/world-us-canada-27721571